Langsung ke konten utama

Egg Plant recipe


Egg plant
Bahan                                                               bahan tomato concasse:
eggplant                                   2pcs                 -tomat                          ½ kg
paprika (merah,kuning,hijau)    ¼ pcs    -tomato paste               25gr
onion
                                                    -onion                           25gr(cincang)
garlic
                                                   -garlic                          5gr(cincang)
keju parmesan
                                      -mentega                      15gr
keju cheddar
                                        -gula pasir                    5gr
salt & pepper
                                        -garam,merica,thyme  sck
oregano
olive oil
tomato concasse
Cara membuat :
1.cuci eggplant,lalu buang tangkainya.belah dua. ambil bagian daging eggplant(u/k di jadikan isian).
   di lubangi sesuai bentuk eggplant  rendam dalam air garam
2.  Isian : daging eggplant di potong brunoise,paprika di potong brunoise,campurkan dalam satu wadah,tambahkan putih telur,onoin & garlic yg di sauted. Aduk
3.tambahkan parutan keju cheddar,tambahkan salt,pepper dan oregano.aduk.sisihkan.
4.masu
kan isian ke dalam eggplant. Lalu siram dengan tomato concasse.
5.sesudah itu taburi dengan keju parmesan. Olesi/siram dengan olive oil.panngang dalam oven dengan suhu 200˚c ±20 menit
6.baked eggplant siap di hidangkan
Cara membuat tomato concasse:
1.tomat dibersihkan dan kerat lalu blanching selama 10detik
2. sesudah di blunch, kupas kulit tomat (skinning). Lalu di potong wedges,buang bijinya,lalu potong daging tomat kotak kecil”.sisihkan
3. panaskan pan,masukan mentega. Lalu masukan onion,garlic. Aduk,setelah agak layu tambahkan tomato paste.aduk sampai tercampur rata.

4. .tambahkan tomat yg sudah di potong kecil”,garam,merica,thyme & gula,aduk tambahkan air lau simmering selam 20 menit ,dan siap di sajikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Omfalokel beserta kasus (ASKEB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Masalah-masalah yang terjadi pada bayi baru lahir yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat persalinan sangatlah beragam. Trauma akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan kelainan fisiologik persalinan yang sering kita sebut sebagai cedera atau trauma lahir. Partus yang lama akan menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis. Kebanyakan cedera lahir ini akan menghilang sendiri dengan perawatan yang baik dan adekuat. Keberhasilan penatalaksanaan kasus kelainan bayi dan anak tergantung dari pengetahuan dasar dan penentuan diagnosis dini, persiapan praoperasi, tindakan anestesi dan pembedahan serta perawatan pasca operasi. Penatalaksanaan perioperatif yang baik. Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit. Omfalokel terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran. Usus terlihat dari luar melalui selaput peritoneu

Makalah distosia bahu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal umumya dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menilai kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa. Selain itu, angka kematian ibu dan bayi di suatu negara mencerminkan tingginya resiko kehamilan dan persalinan. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 34/1000 kelahiran hidup umumnya kematian terjadi pada saat melahirkan. Namun hasil SDKI 2012 tercatat, angka kematian ibu melahirkan sudah mulai turun perlahan bahwa tercatat sebesar 102 per seratus ribu kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 23 per seribu kelahiran hidup Salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi adalah distosia bahu saat proses persalinan. Distosia bahu adalah suatu  keadaan diperlukannya manuver obstetrik oleh karena dengan tarikan ke arah belakang kepala bayi tidak ber

Makalah Retensio Plasenta

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang            P ada   sebagian   besar   kasus,   plasenta   akan   terlepas   spontan   dari   tempat implantasinya   dalam   waktu   beberapa   menit   pertama   setelah   bayi   dilahirkan. Penyebab keterlambatan pelepasan ini tidak selalu jelas, namun cukup sering terjadi akibat kontraksi dan relaksasi yang tidak memadai.Normalnya plasenta akan lahir dalam waktu 5-30 menit setelah janin lahir.  Apabila plasenta belum lahir melebihi waktu tersebut dinamakan retensio plasenta. Retensi   bagian-bagian     plasenta   merupakan   penyebab   umum   terjadinya perdarahan lanjut dalam masa nifas. Jika plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan, akan tetapi jika sebagian plasenta telah lepas akan terjadi perdarahan dan ini merupakan indikasi untuk mengeluarkannya. Retensio   plasenta   merupakan   salah   satu   masalah   yang   masih   menjadi penyebab  terbesar terjadinya  perdarahan post  partum  dan  kematian  maternal.